GURU DALAM KEHENINGAN MALAM
Saya tidak tahu apakah tulisan saya ini bermanfaat bagi yang membacanya.
Sekarang jam 02.10 am, tetapi mata saya belum juga mau dibawa kompromi untuk tidur. Sebenarnya raga ini sudah lelah karena aktivitas tadi siang terasa sedikit padat dari hari biasanya.
Ada yang mengganggu fikiran saya.
Ada kecemasan yang entah ditujukan kemana .
Ingin rasanya saya berteriak sekuatnya.
Ada apa ini?
Mengapa ini terjadi?
Ya...semenjak adik saya menelepon tadi sore, kata-kata itu terngiang terus.
Selama ini tidak terpikirkan oleh saya hal itu.
Adik saya berkata, "kalau iyo urang sekolah baa lah anak-anak ko, lai kapandai nyo jago diri, lai ndak ka bagaluik-galuik nyo jo kawan-kawannyo, lai ka nyo pakai masker nyo taruih, lah ndak ka nyo kucak-kucak matonyo, lai ndak kabalanjonyo kakadai. Sabanyak tu murid lai katapantau dek gurunyo. Baalah caronyo ko?" (kalau iya sekolah dimulai, gimana anak-anak kami, apakah bisa mereka jaga diri, apakah bisa mereka untuk tidak bermain/bersendagurau dengan teman-temannya, apakah bisa mereka pakai masker terus, apakah mereka tidak akan mengucek mata mereka, apakah mereka bisa tidak jajan ke kantin. Sebanyak itu siswa/murid, apakah bisa gurunya memantau semuanya. Bagaimana caranya lagi?)
Adik saya memiliki puteri yang duduk di kelas 4 SD sedangkan saya memiliki puteri yang duduk di kelas 1 SD dan putera kelas 1 SMP.
Ini yang menghantui pikiran saya sekarang.
Bagaimana dengan anak didik saya nanti, jika benar sekolah dimulai ditengah pandemi ini.
Apakah saya bisa memantau dan menjaga mereka?
Bagaimana anak saya sendiri di sekolahnya?
Ya Allah...saya orang tua dari anak-anak saya, dan saya juga seorang guru dari anak-anak didik saya.
Apakah saya harus menjaga/menunggui anak saya disekolahnya untuk memastikan keselamatannya? bagaimana tanggungjawab saya sebagai guru? tidak mungkin saya tinggalkan.
Ya Allah....
Seandainya wabah ini tidak terjadi,mungkin.........
Banyak kemungkinan-kemungkinan yang akan menjadi mimpi-mimpi indah saat ini.
Sekarang apa mau dikata.
Semuanya sudah terjadi.
Kita nikmati sajalah..
Tetapi, ini bukan bentuk kepasrahan ya!
Ini hanya ungkapan hati, agar lebih semangat lagi dalam melawan CORONA.
CORONA...oh CORONA cepat lah dikau pergi dari bumi ini.
Cukupkanlah perjalanan mu sampai disini.
Mudah-mudahan engkau bisa membaca tulisan saya ini dan merasakan kelelahan raga kami ini.
Pergilah...
Pergilah....
Pergilah....
Bawalah semua kegalauan kami ini
Bawalah semua keresahan kami
Bawalah semua penderitaan kami.
#LawanCORONA
#Semangatjanganmenyerah
29 Mei 2020, 02.50 am
#StayAtHome
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aamiin... Smg semua bencana ini segera berakhir. Salam santun...
Aamiin.. Terimakasih ibusalam santun juga ibu
Semoga wabah ini cepat berakhir, sehingga kita bisa hidup normal lagi. Aamiin.
Aamiin... Semoga ada hikmah terbaik dibalik ini semua ya bu
Terimakasih ya bu
Pergilah Corona....pergi....
Aamiin.. .Cepat "enyah" dari muka bumi ini
Terimakasih ya bu
Aamiin ya Allah...harapan dan kecemasan yg sama juga ada dlm diri kami...
Mudah-mudahan ada titik terangnya ibu